Menilik Arti, Serta Peranan Mamak dan Kemenakan di Minangkabau

 Infosumbar.net – Minangkabau merupakan suatu kelompok atau suku bangsa yang berada di daerah provinsi Sumatera Barat. Sumbar merupakan salah satu provinsi yang secara administratif masuk ke dalam pemerintahan Republik Indonesia.

Jika menilik sejarah, masyarakat Minangkabau hingga saat ini memakai prinsip Matrilineal atau garis keturunan dari Ibu. Pada sistem keturunan ini, anak-anak masuk ke dalam suku yang diwariskan oleh Ibunya dan bukan suku dari pihak Ayah. Demikian juga kaum laki-laki dalam hal ini tidak termasuk ke dalam keluarga istrinya. Ia merupakan orang asing atau dikenal dengan istilah “Urang Sumando” (Srang Sumenda).


Dalam buku yang berjudul “Peranan mamak terhadap kemenakan dalam kebudayaan Minangkabau masa kini” yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1996/1997 pada bab III halaman 38 dijelaskan bahawa seorang suami di Minangkabau di rumah istrinya seperti abu diatas tunggul, dia bagaikan seorang tamu, seorang pendatang dan dianggap orang asing oleh keluarga istri dan anak-anaknya.

Disamping itu kehadiran seorang suami di tengah keluarga istrinya hanya pada malam hari saja yang dikenal dengan dengan sebutan “Pai pagi pulang malam” (pergi pagi pulang malam).

Hal ini menyebutkan banyak istilah maupun julukan yang diberikan kepada menantu-menantu diantaranya:

  • Urang sumando Kacang Miang
  • Urang sumando Kutu Dapua
  • Urang sumando Lapiak Buruak
  • Urang sumando Langau Hijau
  • Urang sumando Bapak Paja

Pengertian dari Setiap Sumando

  1. Urang Sumando Kacang Miang

Urang sumando kacang miang adalah menantu yang suka menyebutkan keburukan-keburukan orang lain dan selalu membuat kacau di dalam rumah istrinya.

  1. Sumando Kutu Dapua

Urang sumando kutu dapua (kutu dapur) merupakan menantu yang suka berlagak atau bergaya dan tidak mau tahu dengan kewajibannya, dikenal pemalas dan tidak berperasaan

  1. Sumando Lapiak Buruak

Orang sumando lapiak buruak (lapiak jelek) adalah sumando yang takut dengan istrinya

  1. Sumando Langau Hijau

Sumando langau hijau yaitu seorang sumando yang memiliki kepribadian yang kotor, dia tidak peduli dengan kebersihan dan lingkungan

Sumando Bapak Paja

Sumando bapak paja adalah sumando yang hanya untuk diambil tuah keturunan nya saja. Dia tidak menghiraukan ekonomi dirumah istrinya dan malahan dia diberi uang atau sawah oleh kaum istrinya.

Tidak hanya itu, disamping 5 (lima) macam yang disebutkan macam menantu yang sudah dijabarkan di atas, ada lagi urang sumando yang didambakan oleh seorang ibu yaitu “urang sumando niniak mamak” yaitu seorang menantu yang arif dan bijaksana, bertanggung jawab dan melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya.

Dalam tradisi Minangkabau hubungan kekerabatan antara seorang anak dengan saudara laki-lakinya disebut dengan “mamak dengan kemenakan”. Dalam struktur kebudayaan Minangkabau ada 4 (empat) jenis kemenakan yakni.

  • Kemenakan di bawah daguak, yaitu kemenakan yang memiliki hubungan darah, baik keturunan dekat maupun jauh.
  • Kemenakan di bawah dado, maksudnya kemenakan yang memiliki keturunan suku yang sama tetapi berbeda penghulu.
  • Kemenakan di bawah Pusek, yakni kemenakan yang ada yang sukunya sama tapi negerinya berbeda.
  • Kemenakan bawah lutuik, adalah kemenakan yang berbeda suku berbeda nagari, tetapi meminta perlindungan ditempatnya.

Mamak adalah pemimpin, oleh sebab itu pengertian mamak pada setiap laki-laki yang lebih tua juga pernyataan bahwa yang muda memandang atau melihat yang lebih tua menjadi pemimpinnya. Dimanapun berada, anak kemenakan sangat segan kepada mamaknya, bahkan dia akan sangat patuh kepada seorang mamak daripada perangkat pemerintah di desanya.

Sesuai dengan fungsi dan tugasnya dalam kekerabatan ibu, mamak dibagi atas 3 (tiga) jenis diantaranya; Mamak rumah, mamak kaum, dan mamak suku.

  • Mamak Rumah

Saudara kandung laki-laki ibu atau garis keturunan yang berasal dari ibu, yang terpilih sebagai wakil pembimbing anggota garis keturunan ibu terdekat.

  • Mamak Kaum

Seorang yang dipilih diantara beberapa mamak rumah atau atau tungganai yang terikat dalam hubungan darah yang disebut kaum, disamping itu mamak kaum juga bertugas kepentingan-kepentingan kaum.

  • Mamak Suku

Mamak suku yaitu mamak yang menjadi pimpinan suku, apabila paruik anggotanya berkembang secara banyak, sehingga timbulah cabang dari paruik-paruik itu sendiri, yang menjadi satu kesatuan yang baru.

Peranan seorang mamak dalam sebuah kaum sangat besar andilnya, dan memainkan peran yang penting, hal ini sejalan pula dengan aspek-aspek adat istiadat masyarakat Minangkabau yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, dan sejalan dengan falsafah “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. (Leo/Aks)


https://infosumbar.net/minangkabau/menilik-arti-serta-peranan-mamak-dan-kemenakan-di-minangkabau/

Comments