Pagi siap memberikan apa itu bimbingan konseling pada siswa kelas delapan. Satwa duduk santai sambil lihat hp. Di panggil buya, tuak kita akan ke beberapa tempat pengambilan beberapa foto buku autobiografi. Mobil kijang lama segera meluncur ke tempat tarbiyah koto panjang lampasi, buya ziarah ke pusaro buya angku Lokuang. Tarbiyah koto panjang buya pernah jadi guru sama murid disana.
Kijang tua classik melaju ke di surau boncah taeh baruah ditempat ini buya belajar bercerita dan berdebat sesama murid angku boncah. Ia menceritakan pembuatan buku auto biografi beliau.
Kami bertiga lanjut ke rumah pak nazar, salah satu korban kekejaman PKI di Nagari Taeh. Ia diikat kaki diatas, tangan diikat. Ia ditangkap oleh OPR buya rauf. Alhamdulillah lolos dari maut dua temannya dibunuh Oleh PKI. usia beliau 97 tahun.
Setelah lama bercerita kami lanjut ke MTI Taeh dimana hanya tinggal bangun tua terbengkalai tak terurus. Bersua bunda salah satu murid dan guru dizamannya. Dulu bangunannya dua tingkat sekarang tidak. Disampingnya berdiri sekolah taman kanak kanak MTI Tarbiyah Taeh. Sekolah ini tidak ada murid sekitar tahun 1980an.
Bertemu rumah khairil Anwar di taeh rumah gadang yang tidak terurus ?.
Ditulis disini akan dibangun museum puisi khairil Anwar, kertasnya masih ada namun sudah lusuh. Tempat ini dimana masa kecil khairil Anwar dipanggil ninik oleh orang disekitarnya.
Disamping rumah gadang ada surau buya rauuf yang terkontaminasi komunis. Ayah khairil anwar adalah Tulus Bupati pertama Bengkalis di Rengat. Jalan didepan kantor Bupati Rengat namanya jalan Tulus. Rumah gadang khairil tidak digubah menjadi museum karna tanah pusako tinggi tidak bisa diberikan pada dinas pariwisata kabupaten lima puluh kota.
Comments
Post a Comment